SEJARAH DESA DAN ASAL USUL
DESA WAIRORO INDAH
Sebelum terbentuknya pemukiman dahulu kawasan ini merupakan sebuah areal hutan lindung yang masih perawan, tanahnya cukup subur dengan kompleksitas potensi alam yang luar biasa ( kayu, rotan, dll) hampir sebagian besar kondisi gegrafisnya berupa rawa, aliran sungai-sungai yang lancar, diapit oleh bentangan gunung batu sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi sebuah pemukiman baru. Hamparan kawasan ini oleh penduduk lokal dijadikan sebagai lahan berburu rusa, babi hutan dan mengambil hasil hutan berupa pinang, Kayu, Rotan dan sebagainnya.
kondisi ini yang kemudian membuat perusahan kayu melirik potensi kayu untuk dikelola salah satunya adalah PT DARCO MODUL TIMBER pada tahun 1980 mengeksploitasi kawasan ini dengan mengambil kayu dan hasil hutan lainnya.
- Masa Transmigrasi 1992-1997
Pada tahun 1990 melalui pemerintah pusat menetapkan wairoro sebagai salah satu sasaran program Transmigrasi dengan penyiapan sarana pemukiman baru yang diberi nama Nusliku A. Pengembang / kontraktor PT. Hijrah Nusatama ditunjuk dan atau memenangkan Tender untuk melakukan seluruh proses penyiapan sarana dan prasarana pendukung seperti Land Clearing, Pembangunan Rumah, Fasilitas Pemerintah, jalan dan sarana pendukung lainnya.
Secara bertahap mobilisasi warga Transmigrasi dilakukan oleh pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen Transmigrasi, Tepatnya pada Akhir tahun 1991 merupakan tonggak sejarah awal mula pemukiman wairoro terbentuk, untuk tahap pertama 10 KK dari Loleo ( Muhlis Ajaran, dkk) yang tergabung dalam Trans Lokal ( PDT) serta 10 KK dari Jawa Tengah Pindahan dari SP 1 ( Ngadiman, Dai Khudori, dkk) merupakan kelompok Orang-orang pertama yang menginjakan kaki serta mendiami Kawasan Transmigrasi wairoro ini.
Pada awal tahun 1992 untuk Tahap II dengan menggunakan kapal KM garuda milik pengusaha cina daeo, sekitar 15 Kepala Keluarga ( Abdul Haji, dkk) bertolak dari Trans Ekor menuju loleo setelah menempuh perjalan selama hari 3 hari 2 malam di laut, selanjutnya 60 KK dari Jawa Timur ( Madura dan Banyuwangi, Riyanto dkk ) selanjutnya 50 KK dari Patani dan Tidore ( Ashari, Jailani, Tete Suni, dkk) dan yang paling terakhir dari Jawa Barat / Ciamis ( Alm. Sanjon, dkk) semuanya menempati kawasan transmigrasi sampai dengan saat ini, dimana sebelumnya ada sekitar 120 KK yang telah ada lebih dahulu di SP 1.
“ Asal Usul Nama Wairoro Indah”
Setelah seluruh proses mobilisasi warga masyarakat transmigrasi rampung bertempat di Kantor Ka.UPT ( Sekarang Kantor Camat ) atas inisiatif Kepala UPT Bapak M. Nijami melaksanakan rembuk dengan perwakilan warga untuk menyepakati nama Desa, Para tokoh yang juga pelaku sejarah yang terlibat didalam rembuk tersebut antara lain :
- MUHLIS AJARAN
- BAMBANG BUDIONO
- RIYANTO
- SURYAMAN
- USMAN LAWER
- WAHID SINEN
- IMAM MUARDI
- PA ADING
Asal usul nama wairoro dicetuskan atau disampaikan pertama kali oleh Bapak Muhlis Ajaran dengan memperhatikan faktor historis bahwa kawasan ini oleh penduduk lokal ( Weda, Loleo, Foya, mafa dan Tobelo ) dulu kala kawasan dikenal dengan nama wairoro, Nama Desa Wairoro diambil dari nama sebuah sungai tepatnya sungai di gunung batu saat ini, yang berada di Desa Wairoro yaitu Wai artinya Air dan Roro artinya Besar ( Air yang Besar ) ada juga penyebut dengan tidak memisahkan suku kata yakni hanya Wairoro yang artinya Air Besar yang mengalir berkelok-kelok / sungai yang mengalir.
Setelah melalui diskusi dan berbagai pertimbangan oleh Bapak Imam Muardi mengusulkan ada penambahan kata indah dengan asumsi dan pandangan bahwa suatu saat keindahan daerah ini akan muncul dan menjadi kota, Akhirnya disepakati nama desa menjadi Wairoro Indah sampai dengan saat ini.
Satuan Pemukiman ( SP ) adalah sebutan untuk setiap wilayah adminsitratif areal transmigrasi yang dipakai sampai dengan saat ini, Sistem pengaturan dan tata kelola masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pemukiman Transmigrasi yang disingkat Ka.UPT, adapun Daftar Nama-nama Kepala Unit Pemukiman Transmigrasi, ( Ka.UPT) adalah sebagai berikut :
No | Nama | Asal | Masa Jabatan | Keterangan |
1 | Hasim La Umba | Buton | 1991-1992 | |
2 | Muhamad Nijami | Palembang | 1992-1995 | |
3 | Iqbal Suleman | Kayoa | 1995 | |
4 | Nawawi Kaitjili | Morotai | 1996 | |
5 | Safrudin Safar | Ternate | 1997 |
Setiap kepala keluarga diberikan jatah beras dan kebutuhan hidup lainnya selama kurang lebih satu tahun serta lahan 2 Ha ( 0.75 ha Lahan pekarangan, 1 ha LU.1 dan 1 ha LU.2 ) Seluruh aktivitas masyarakat desa di kontrol dan dikendalikan oleh Ka.UPT
- Desa Persiapan sampai dengan Penyerahan ke Pemerintah Daerah
Desa persiapan wairoro indah mulai dibentuk pada Bulan Juni tahun 1993 Bapak Riyanto adalah kepala Desa pertama yang dipercayakan dan ditunjuk oleh Pemerintah melalui Ka.UPT untuk memimpin dan melaksanakan roda pemerintahan sampai dengan Tahun 2001, adapun perangkat desa persiapan adalah sebagai berikut :
Kepala Desa Persiapan : RIYANTO
Sekdes : SLAMET PURWANTO
Kaur Pembangunan : BAMBANG BUDIONO
Kaur Pemerintahan : USMAN LAWER
Kadus 1 : SUPRAYITNO
Kadis 2 : SAMAD
Tepatnya Pada tahun 1998 bertempat di Balai Desa Wairoro Indah melalui Kakandep Transmigrasi Bapak SATAR, SH menyerahkan seluruh Satuan Pemukiman transmigrasi termasuk Wairoro Indah ke Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah yang di terima oleh Bapak Camat Weda ( Abdul Kadir / Pa Badi) serta penyerahan sebagaian aset desa dari Ka.UPT Pak Safrudin Safar ke Kepala Desa Persiapan Bapak Riyanto, terhitung mulai diserahkan maka secara otomatis Desa Wairoro Indah menjadi wilayah administrasi Kecamatan Weda sampai dengan Tahun 2005, dengan dua wilayah Dusun yaitu Dusun 1 ( Wairoro Skrg ) dan Dusun II ( Lembah Asri skrg)
Proses pelaksana demokrasi lokal secara langsung melalui pemilihan kepala Desa Wairoro Indah pertama kali dilaksanakan pada tahun 2001 dan Bapak Jhoni Suhardiman terpilih sebagai Kepala Desa dengan memperoleh suara terbanyak mengalahkan rivalnya yaitu Bapak usman Lawer.
Adapun Daftar nama-nama Kepala Desa yang pernah memimpin di Desa Wairoro Indah berturut-turut adalah sebagai berikut :
No | Nama | Jabatan | Masa Jabatan | Keterangan |
1 | Riyanto | Kades Persiapan | 1993-2002 | Masih Hidup |
2 | Joni Suhardiman | Kepala Desa | 2002-2007 | Masih Hidup |
3 | Raden Adam | Kepala Desa | 2007-2012 | Masih Hidup |
4 | Burhanuddin Yusuf | Kepala Desa | 2012-2017 | Masih Hidup |
5 | Abd.Kadir DJ. S.STP | Pj.Kepala Desa | 2017-2018 | Masih Hidup |
6 | Baharudin Pulak | Kepala Desa | 2018-2023 | Masih Hidup |
7 | Abd.Kadir DJ. S.STP | Pj.Kepala Desa | 2023- | Masih Hidup |
Sebagian besar wilayah desa Wairoro Indah (sekitar 75%) merupakan tanaman pertanian yaitu Padi dan jeruk. Tanaman jeruk ini diperkenalkan oleh orang-orang Jawa yang bertransmigrasi ke desa Wairoro Indah. Disamping palawija dan hasil perkebunan lainnya seperti kelapa, pala dll. Mayoritas penduduk desa beragama Islam, dengan mata pencaharian utama sebagai petani ( 80%) sisanya pedagang, pengusaha, karyawan, PNS, TNI dan Polri.
Pada Bulan Juni 2005 Kecamatan Weda Selatan dimekarkan dan terpisah dari Kecamatan Weda dengan Desa Wairoro Indah sebagai ibu kota kecamatan kondisi ini kemudian mempengaruhi pola perkembangan tatanan kehidupan warga karena rentang kendali pemerintahan sudah sangat mudah diakses. Pada tahun 2008 Desa Wairoro Indah juga dimekarkan menjadi dua desa yakni Dusun I ditingkatkan statusnya menjadi Desa Lembah Asri maka secara otomatis perubahan wilayah dusun juga terjadi di wairoro dengan pembagian wilayah Blok A – D Dusun 1 dan Blok D – G wilayah Dsusun II
Proses pemindahan aktivitas pemerintahan dari tidore ke weda dibawah kepemimpinan Bupati M. Al Yasin Ali, MT dengan membuka aksebilitas jalan Nasional dan Jalan kabupaten memberikan andil dan kontribusi nyata terjadinya pola dan perkembangan pembangunan yang cukup signifikan serta merubah struktur dan tatanan semua sendi hidup dan kehidupan warga masyakat secara di Desa Wairoro Indah sampai dengan saat ini